Orang modern menghabiskan lebih dari 90 persen hari-harinya di dalam ruangan. Pendingin ruangan mengatur suhu, kelembapan, aliran udara, distribusi udara, debu yang beterbangan, bau, bakteri, dan konsentrasi gas berbahaya di ruang yang kita tempati. Oleh karena itu, AC berbasis AI memiliki sensor yang membantu mengalirkan aliran udara yang jernih ke lingkungan dalam ruangan sekaligus mengelola suhu dan tingkat kelembapan yang nyaman.

Pengoperasian AC dapat dikontrol secara otomatis tergantung pada tingkat hunian ruangan. Kita tidak perlu lagi khawatir apakah kita sudah mematikan AC di rumah saat keluar rumah. Berkat kemampuan AC untuk merasakan gerakan dengan sendirinya, AC dapat mati sendiri ketika tidak ada gerakan yang terdeteksi. Selain itu, smartphone dapat digunakan untuk memantau atau mengontrol pengoperasian AC. Karena waktu pengoperasian dan konsumsi daya dapat dipantau, kita tidak perlu lagi khawatir dengan tagihan energi karena konsumsi daya yang berlebihan dapat dicegah dengan mengkonfigurasi nilai target terlebih dahulu.

Pada gedung berskala besar, sistem operasi berbasis cloud dapat mengidentifikasi kesalahan pengoperasian terlebih dahulu untuk pemeliharaan sistem yang lebih efektif. Jika AC rusak, administrator sistem dan pengguna dapat diberitahu tentang masalah tersebut melalui sensor dan alarm. Administrator sistem kemudian dapat menganalisis kesalahan sistem dan memberi tahu teknisi pemeliharaan. Manajer pemeliharaan sekarang dapat memahami masalah dan menyiapkan alat, komponen, dan bahan yang diperlukan sebelum dikirim. Layanan ini membantu dalam pengiriman pemeliharaan yang cepat dan akurat. Selain itu, penggunaan basis data yang komprehensif, manajemen operasi, dan akses ke riwayat pemeliharaan sistem mendorong waktu respons yang lebih cepat dan mencegah konsumsi energi tambahan selama proses pemeliharaan.